Hati -hati Jangan salah baca ! SHAGIRA atau SHIGARA pada akhir do'a untuk orang tua


Dalam pandangan Islam Orang tua merupakan sosok insan yang memiliki kedudukan mulia. Kemuliaannya bukan hanya sekedar di dunia tetapi abadi sampai akhirat kelak. Berdasarkan hal tersebut sudah seharusnya bagi setiap kita untuk selalu memuliakan, menghormati dan  berbuat baik kepadanya. Salah satu bentuk kebaikan terhadap mereka yaitu dengan mendoakannya. 

Dalam keseharian sering kita jumpai ungkapan do'a yang selalu dibaca sebagai permohonan kepada Allah untuk ampunan dosa dan limpahan kasih sayang bagi kedua orang tua. Diantara Lafadnya adalah sebagai berikut :

اللهم اغفر لي  ذنوبى ولوالدي وارحمهما كما رييانى صغيرا

"Allahummagfirli dzububii waliwaalidayya warhamhuma kama rabbayaanii shagiira"

Artinya :
Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.

Lafad ini diambil berdasarkan firman Allah pada QS. Al Isra ayat 24, Allah berfirman :

واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما
ربيانى صغير

"Wakhfidh Lahuma janaaha adduzulli minarrahmati Wa qul robbirhamhuma kamaa rabbayaanii shagiira"

Artinya :
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Wahai tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik ku pada waktu kecil".

Namun dalam postingan kali ini, yang menjadi titik tekan pembahasan penulis yaitu mengenai penggunaan kalimat SHAGIIRA (sebagai akhiran) dalam do'a  tersebut yang terkadang juga dibaca SHIGAARA. Permasalahannya  Manakah diantara keduanya yang paling tepat penggunaannya? 

Untuk menelisik masalah ini sekaligus sebagai jawabannya, penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut : 

  • Mengingat kalimat shagiira dan Shigaara berasal dari bahasa arab, tentunya mesti dipahami berdasarkan tinjauan kaidah bahasa Arab. 
  • Kalimat Shagiira merupakan bentuk isim mufrad (menunjuk makna tunggal) sedangkan kalimat Shigaara merupakan bentuk isim Jama' Taksir (menunjuk makna banyak) 
  • Ditinjau dari segi makna kedua kalimat ini (SHAGIRA dan SHIGARA) memiliki makna yang sama yaitu kecil. 
  • Menurut kaidah bahasa arab dalam penyusunan kalimat mesti diselaraskan hubungan atau kaitan antar satu kalimat dengan kalimat lainnya. 
Berdasar hal di atas dapat dipahami, jika kalimat do'a tersebut ditujukan untuk pribadi dengan menggunakan mutakalim wahdah (انا), maka kalimat akhir yang tepat digunakan adalah kata SHAGIIRA (mufrad). Sebagai contoh :

اللهم اغفر لي  ذنوبى ولوالدي وارحمهما كما رييانى صغيرا

"Allahummagfirlii dzunubii wa liwaalidayya warhamhuma kama rabbayaanii shagiira"

Dan jika kalimat do'a tersebut ditujukan untuk bersama (kita) atau menggunakan dhamir mutakalim ma'al ghair (نحن), maka kalimat SHIGAARA dipandang lebih tepat dalam penggunaannya. Sebagai contoh :

اللهم اغفر لنا ذنوبناولوالدينا وارحمهما كما رييانا صغارا

"Allahummagfirlanaa dzunubana waliwalidaynaa warhamhuma kama rabbayaanaa Shigaara"

Nah, sahabat sekalian tentunya sekarang sudah bisa menentukan pilihan, mana diantara dua kalimat tersebut yang tepat sesuai dengan  kaidah. 

Demikian ulasan singkat ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hati -hati Jangan salah baca ! SHAGIRA atau SHIGARA pada akhir do'a untuk orang tua"

Posting Komentar