PEMBAHASAN TENTANG HUKUM MIM MATI
Pada postingan singkat ini, saya akan membahas tentang hukum MIM MATI (مْ). Materi ini urgen sekali terutama bagi para mubtadi yang sedang menjadikan dirinya sebagai insan yang haus akan pengetahuan dalam mempelajari kitab suci Al-Quran.
Adapun pembagian hukum MIM MATI dalam kaidah ilmu tajwid, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Idgham Mutamasilain/Idgham Mim
Jika ada MIM MATI bertemu dengan huruf MIM. Bunyinya menjadi Mim yang di tasydid dengan cara bacanya disertai tempo dengung selama 2 harakat.
Contoh dalam ayat :
ٌاِنَّهُمْ مَبْعُوْثُوْنَ - عَلَيْهِمَ مُؤْصَدَة
2. Ikhfa Syafawi
Jika ada MIM MATI (مْ) bertemu dengan huruf BA (ب).
Cara bacanya bunyi MIM MATI disamarkan kedalam makhroj BA disertai tempo dengung selama dua harakat. Posisi bibir tidak terlalu ditekan atau tidak terlalu dikabulkan.
Contoh dalam ayat :
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ - لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِر
3. Idhar Syafawi
Jika ada MIM MATI bertemu dengan selain huruf MIM (م) dan BA (ب)
Cara bacanya, sifat ghunnah MIM MATI (مْ) dibaca tanpa disertai tempo dengung.
Contoh dalam ayat :
ْاَلْحَمْدُ لِلهِ - اَنْعَمْتَ عَلَيْهِم
Demikian ulasan singkat tentang اَحْكََامُ الْمِيْمِ السَّاكِنَة (Hukum Mim mati). Untuk mempertajam dan mengukur tingkat pemahaman terhadap ulasan ini, sebaiknya mencoba untuk mencari kalimat-kalimat lain yang mengandung hukum bacaan tersebut.
Wallohu A'lam. semoga bermanfaat.
0 Response to "PEMBAHASAN TENTANG HUKUM MIM MATI "
Posting Komentar