Bagaimana Cara Etis Dalam Mengisi Dan Merawat Kemerdekaan RI


Sebagaimana dimaklumi bahwa Indonesia telah berdiri kokoh, mandiri, terlepas dari intervensi penjajah dan menyatakan kemerdekaannya tepat pada hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 10.00 WIB melalui pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi Moh. Hatta dan disaksikan sekitar 500 orang yang hadir dan kemudian disebarluaskan keseluruh wilayah nusantara melalu siaran Radio.

Pencapaian kata "Merdeka" secara de facto dan de jure tentunya bukan hal yang mudah sebagaimana membalikan kedua telapak kanan, namun diiringi dengan cucuran keringat, tetesan darah dan perjuangan yang tak kenal lelah para pejuang pendahulu negeri ini. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita penikmat  kemerdekaan ini berupaya menjaga, merawat dan mempertahankan hasil jerih payah mereka dengan mengisi dan memanfaatkan kemerdekaan ini dengan sesuatu hal yang bermakna.

Lantas bagaimana cara yang dapat kita lakukan dalam mengisi dan merawat kemerdekaan ini?

Dalam QS. An Nahl : 12 Allah SWT. berfirman :

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."

Ayat tersebut menggambarkan bagaimana sebuah negeri yang stabilitas keamanannya terjaga, ketenangan dirasakan dan perekonomiannya terkendali, kemudian Allah porak porandakan menjadi negeri yang hancur lebur dan kacau balau dikarenakan faktor keangkuhan penduduk negerinya yang mengingkari karunia rahmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Mereka merasa dan menganggap apa yang didapatkannya merupakan jerih payah dan hasil kerja kerja kerasnya sendiri.

Berpijak dari ayat di atas, "Syukur" merupakan kata yang tepat untuk dijadikan pegangan dalam mengisi dan merealisasikan kemerdekaan ini. Sebab dengan bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini tentunya akan mendatangkan ridha dan rahmat Allah dan ketika mengingkari nya maka akan menimbulkan malapetaka bagi negerinya sendiri sebagaimana digambarkan dalam ayat di atas.

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana cara syukur yang tepat dalam merealisasikannya?

Pertama, yakini dalam hati bahwa kemerdekaan Republik ini didapatkan bukan pemberian secara cuma-cuma atau sekedar  hadiah belaka, namun berkat rahmat Allah yang maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan yang luhur serta semangat juang tinggi para pejuang pendahulu negeri ini. 

Kedua, ucapkan melalui lisan kalimat tahmid (Alhamdulillah) dengan niat memuji kepada Allah yang telah menganugerahkan kenikmatan kemerdekaan ini disertai dengan do'a untuk kebaikan negeri ini secara kontinyu.

Ketiga, seluruh jawarih (jasmani dan ruhani) berupaya menunjukan semua aktivitas yang dilakukan sebagai cerminan perilaku yang sesuai harapan sang pemberi nikmat Allah SWT. dan pejuang kemerdekaan ini. Dalam artian sikap, perilaku senantiasa menggambarkan nuansa cinta NKRI, sesuai tatanan perundang-undangan negara dan pedoman Agama.

Diantara perilaku yang dapat dilakukan sebagai cerminan warga negara yang baik dalam mengisi kemerdekaan ini :
  • Menghormati dan mentaati hukum
sebagai warga negara yang baik tentunya harus mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan menghormati dan mentaati hukum, warga negara turut menjaga kestabilan dan keamanan negara.
  • Menghargai kebhinekaan
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Tentunya warga negara harus menghargai dan menghormati keberagaman ini serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Berpartisipasi dalam pembangunan
Aktif terlibat dalam pembangunan negara, baik melalui partisipasi politik seperti pemilihan umum, maupun melalui partisipasi dalam program-program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
  • Menjaga lingkungan hidup
Bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak melakukan pencemaran lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, serta mendukung program-program penghijauan dan pelestarian alam.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan
menghargai dan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan memiliki pendidikan yang baik, warga negara dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan negara.

Dengan melakukan perilaku-perilaku di atas, sebagai warga negara telah ikut berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dan membangun negara yang lebih baik.

Demikian ulasan sederhana ini, semoga bermanfaat. 


Penulis : Dede Hermawan
GPAI SMPN 2 Sukaluyu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagaimana Cara Etis Dalam Mengisi Dan Merawat Kemerdekaan RI "

Posting Komentar